(I0119101) Lintang Anggana Wibawa Mahasiswa program Teknik Sipil Fakultas Teknik
A. Latar Belakang
Hidup merantau di Kota Solo secara tidak langsung membuat kita harus berkenalan dengan budaya yang mengakar di kota ini. Apalagi Solo sebagai pusat budaya dari Jawa Tengah, tentu saja banyak peninggalan sejarah dan juga budaya yang bisa kita saksikan di tengah riuhnya kehidupan kampus. Paling tidak selama empat tahun merantau, akan ada satu atau dua festival kebudayaan yang kita datangi, yang mana gambaran dari festivalnya bisa kita baca di website feb.uns.ac.id.
B. Tujuan Artikel Ilmiah
Tujuan dbuatnya artikel tersebut adalah agar kita sebagai mahasiswa mengetahui apa saja kebudayaan yang ada di Kota Solo
C. Pembahasan
Beberapa festival kebudayaan di Kota Solo yang dapat kita nikmati diantaranya adalah Karnaval Batik Solo, yang menampilkan parade batik. Karnaval yang diadakan oleh Pemerintah Solo ini biasa diadakan di mulai dari Jl. Slamet Riyadi sampai ke Balaikota, dengan peserta yang memakai kostum unik dari kain batik.
Selanjutnya ada Kirab Malam 1 Suro, yaitu mencuci benda pusaka, dan diarak dengan kerbau albino suci yang disebut Kyai Slamet. Acara ini diselenggarakan di Kraton untuk merayakan tahun baru kalender Jawa.
Adat Tionghoa juga bisa dirasakan melalui acara Grebeg Sudiro, yaitu acara Tahun Baru Imlek. Ribuan lampion akan menghiasi jalanan di depan Balaikota sampai ke Pasar Gede, dan akan sangat indah jika dilihat pada malam hari. Acara ini juga disebut Pecinan Solo.
Ada juga festival jenang, dimana akan ada 17.000 porsi jenang yang dihidangkan sebagai perayaan ulang tahun Kota Solo.
Tak ketinggalan pula Sekaten, yaitu upacara tradisional Jawa yang diadakan selama seminggu untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Pada upacara ini akan ada Gunungan yang dibawa oleh penjaga kerajaan dalam parade yang disebut Grebeg Muludan. Gunungan sendiri adalah tumpukan ketam, permen, buah dan sayuran yang menggunung. Setelah selesai pawai, gunungan akan diperebutkan oleh orang-orang yang sudah menunggu di alun-alun.
D. Kesimpulan
Dari artikel tersebut, kita bisa mengetahui bahwa banyak sekali festival tahunan yang ada di Kota Solo ini. Dari mulai karnaval batik, kirab, lalu ada festival jenang, Sekaten, dan juga Pecinan Solo. Diharapkan kita sebagai mahasiswa tidak hanya berfokus pada studi, karena banyak sekali festival yang bisa didatangi di kota tercinta ini.
Source :
https://feb.uns.ac.id/feb/hidup-di-solo/#1553699286096-527652f1-7309
A. Latar Belakang
Hidup merantau di Kota Solo secara tidak langsung membuat kita harus berkenalan dengan budaya yang mengakar di kota ini. Apalagi Solo sebagai pusat budaya dari Jawa Tengah, tentu saja banyak peninggalan sejarah dan juga budaya yang bisa kita saksikan di tengah riuhnya kehidupan kampus. Paling tidak selama empat tahun merantau, akan ada satu atau dua festival kebudayaan yang kita datangi, yang mana gambaran dari festivalnya bisa kita baca di website feb.uns.ac.id.
B. Tujuan Artikel Ilmiah
Tujuan dbuatnya artikel tersebut adalah agar kita sebagai mahasiswa mengetahui apa saja kebudayaan yang ada di Kota Solo
C. Pembahasan
Beberapa festival kebudayaan di Kota Solo yang dapat kita nikmati diantaranya adalah Karnaval Batik Solo, yang menampilkan parade batik. Karnaval yang diadakan oleh Pemerintah Solo ini biasa diadakan di mulai dari Jl. Slamet Riyadi sampai ke Balaikota, dengan peserta yang memakai kostum unik dari kain batik.
Selanjutnya ada Kirab Malam 1 Suro, yaitu mencuci benda pusaka, dan diarak dengan kerbau albino suci yang disebut Kyai Slamet. Acara ini diselenggarakan di Kraton untuk merayakan tahun baru kalender Jawa.
Adat Tionghoa juga bisa dirasakan melalui acara Grebeg Sudiro, yaitu acara Tahun Baru Imlek. Ribuan lampion akan menghiasi jalanan di depan Balaikota sampai ke Pasar Gede, dan akan sangat indah jika dilihat pada malam hari. Acara ini juga disebut Pecinan Solo.
Ada juga festival jenang, dimana akan ada 17.000 porsi jenang yang dihidangkan sebagai perayaan ulang tahun Kota Solo.
Tak ketinggalan pula Sekaten, yaitu upacara tradisional Jawa yang diadakan selama seminggu untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Pada upacara ini akan ada Gunungan yang dibawa oleh penjaga kerajaan dalam parade yang disebut Grebeg Muludan. Gunungan sendiri adalah tumpukan ketam, permen, buah dan sayuran yang menggunung. Setelah selesai pawai, gunungan akan diperebutkan oleh orang-orang yang sudah menunggu di alun-alun.
D. Kesimpulan
Dari artikel tersebut, kita bisa mengetahui bahwa banyak sekali festival tahunan yang ada di Kota Solo ini. Dari mulai karnaval batik, kirab, lalu ada festival jenang, Sekaten, dan juga Pecinan Solo. Diharapkan kita sebagai mahasiswa tidak hanya berfokus pada studi, karena banyak sekali festival yang bisa didatangi di kota tercinta ini.
Source :
https://feb.uns.ac.id/feb/hidup-di-solo/#1553699286096-527652f1-7309
Komentar
Posting Komentar